Pagi yang cerah di kerajaan Baghdad, seorang tukang kebersihan kerajaan berteriak sekuat-kuatnya…
Ada Taik (gak pake maaf )…..ADa Taik. Bauk busuk merebak kemana-mana.
Semua orang yang melihat menutup hidung untuk menghindari bau busuk yang menusuk hidung itu. Raja yang tengah asyik di kamarnya pun keluar. Raja : Ada apa ini kok teriak-teriak…sambil hidungnya mendengus-dengus seperti mencium bau yang aneh.. Tukang kebersihan : Ini Baginda, ada orang yang berak di koridor. Raja : Pantas baunya aneh dan busuk sekali. Raja memberi perintah pada pengawal kerajaan ” Kumpulkan semua yang tinggal di kerajaan ini. Segera…… Semua kumpul di aula kerajaan. Setelah semuanya terkumpul. Raja mulai berbicara ; Raja : Hari ini kerajaan digegerkan dengan orang yang tidak bertanggungjawab. Perbuatan yang tidak sopan dan perlu diberi hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Seseorang telah berak di koridor kerajaan. Bagaimana kalau ada tamu dan mengetahui kejadian ini. Pasti kerajaan kita dianggap remeh dan dipermalukan. Kerajaan yang tak tahu kebersihan, kerajaan yang jorok. Masa di ruangan semegah dan seindah kerajaan ini ada taik…besar…banyak…bau busuk lagi. Setelah mendengar ucapan raja. Semua yang ada di aula saling menatap satu sama lain dan bertanya-tanya ” Siapa ya yang berani berak di ruangan kerajaan “ Penasihat : Baginda..Jangan-jangan ini ulah penyusup yang mau menjatuhkan wibawa kerajaan kita dimata dunia. Raja : ” Cari siapa orangnya!. …. Nanti kerajaan kita tidak aman lagi kalau ada penyusup.. Penasihat : Laksanakan Baginda. Penasihat dan ahli - ahli kerajaan pun segera menuju TKP. Mengamati barang bukti yang ada. Pemasangan segel di lokasi kejadian. Barang bukti diamankan supaya tidak ada yang memindah dan menghilangkannya. Namun setelah menganalisa dan melihat bukti-bukti yang mendukung. Penasihat dan para ahli masih belum bisa menemukan jawabannya. Penasihat : ” Jelas ini bukan taik binatang…Ini taik Manusia…tapi siapa ya…. Mau mengumpulkan semua yang tinggal di kerajaan dan menyuruhnya untuk berak kemudian membandingkan dengan barang bukti rasanya gak mungkin. ////// maklum belum ada alat untuk uji DNA /////// Raja : Bagaimana penasihat…sudah ketemu orangnya… Penasihat : Belum Baginda Raja ” Panggilkan Abunawas….rakyatku yang satu ini pasti ada akalnya.. Pengawal pun memanggil Abunawas untuk menghadap raja. Raja : Abunawas..pasti kamu sudah mendengar apa yang menimpa kerajaanku.. Abunawas : Ya Baginda…. Raja : Sekarang kamu temukan pelakunya. Kalau bisa engkau menemukan pelakunnya maka engkau akan aku beri hadiah yang banyak. Tapi bila engkau gagal maka nyawamu taruhannya. Engkau harus jadi kambing hitam untuk mengamankan situasi kerajaan. Abunawas : Dasar raja tidak adil. Masa orang lain berbuat aku yang menanggung akibatnya ( gerutu dalam hati )…. Siap baginda. Sekarang tinggalkan saya sendir di ruangan TKP Raja : Baiklah Abunawas…Engkau harus menemukan pelakunya kalau tidak mau kepalamu terpisah dari badanmu. Suasana hening. Dengan menggenakan masker Abunawas mengamat barang bukti. Seonggokan taik yang masih padat…sepertinya sudah mulai mengeras karena sudah beberapa hari dibiarkan. Tapi bau menyengat masih menusuk hidung. Diambilnya sebuah tongkat…ditusuk-tusukanya oleh Abunawas. ” Aku tahu pelakunya..” batin Abunawas Abunawas pun menghadap Raja. Sebelum saya menjawab saya mau melakukan sedikit interogasi dulu kepada seluruh penghuni kerajaan yang ada pada malam kejadian. Abunawas : Apakah ada pesta ..atau makan besar sebelum kejadian Raja : Tidak ada Abunawas : Apakah ada seseorang yang sakit perut mencret-mencret atau diare sebelum kejadian Raja : Tidak ada Abunawas : Kamar siapa saja yang ada di sekitar ruang kejadian. Raja : Kamarku, kamar putriku,..kamar dayang-dayang pelayan putriku,…kamar pelayan-pelayan istana. Abunawas : Jadi tidak ada kamar penjaga istana, punggawa, jenderal, penasihat, ahli perang dsb.. Raja : Tidak ada Abunawas : Jadi Baginda sendiri yang laki-laki yang ada di sekitar lokasi kejadian. ” Apa Baginda tidak takut mata-mata menyusup dan membunuh baginda di tengah malam. Raja : Tidakmungkin. Ruangan menuju kamarku dan kamar putriku dijaga ketat oleh penjaga kerajaan yang jago dan sakti. Abunawas : menghampiri raja dan membisikkan ke telinga raja ” Baginda kan yang berak malam itu, dan itu taik Baginda kan “ Raja : ???? mukanya merah padam dan membubarkan semua yang hadir di aula. Darimana engkau tahu Abunawas. Jangan main asal tuduh. Setelah ruangan sepi dan hanya Raja dan Abunawas. Abunawas : Setelah saya amati barang bukti. Kalau permpuan yang berak pasti taik yang ada hancur karena tersiram oleh air kencingnya. Sedangkan barang bukti menunjukkan taiknya masih utuh dan sekitar 35-40 cm didepannya ada semacam titik bekas terkena air kencing. Jadi bisa dipastikan laki-laki yang berak itu. Setelah ditanya ternyata hanya Baginda laki-laki yang ada disekitar lokasi. Jadi Bagindalah orangnya yang berak. Raja : Jangan Engkau beritakan pada orang lain. Dan katakan bahwa itu taik binatang yang menyusupa atau apa. Nanti hadiah besar akan aku berikan padamu. Abunaawas : Terimakasih Baginda. Saya minta satu hadiah saja. Jadikan saya menantu Baginda. Saya sudah lama mencintai putri Baginda. Raja :?????????? WebRepPredikat secara keseluruhan WebRepPredikat secara keseluruhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar